Tekan Angka Stunting, Pemkab Berau Rampungkan Rencana Aksi Daerah 2025–2030

Wakil Bupati Berau Gamalis.

Tanjung Redeb – Pemerintah Kabupaten Berau memperkuat komitmen dalam menurunkan prevalensi stunting melalui penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Penurunan Stunting 2025–2030. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari target Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang menetapkan angka stunting turun ke level 14 persen pada tahun 2025.

RAD saat ini telah memasuki tahap laporan akhir dan disusun secara kolaboratif dengan Tim Ahli Pusat Studi Kependudukan (Pesk) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta sebagai mitra penyusun.

Pemetaan Wilayah Prioritas dan Arah Intervensi

Kepala Bapelitbang Berau, Endah Ernany, menjelaskan bahwa RAD disusun melalui empat tahapan sejak Januari 2025. Dalam rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Hotel Palmy, Senin (2/6), Endah menyebut laporan akhir menjadi momen strategis untuk merumuskan arah kebijakan dan indikator keberhasilan.

“Tujuan utama RAD ini adalah memastikan setiap program intervensi tepat sasaran dan terukur. Termasuk di dalamnya indikator pemantauan dari 2026 hingga 2030, serta distribusi peran seluruh pemangku kepentingan,” jelasnya.

Wabup: RAD Jadi Pedoman Pembangunan Jangka Menengah

Wakil Bupati Berau, Gamalis, yang juga menjabat sebagai Ketua TPPS Kabupaten, menegaskan bahwa dokumen RAD akan menjadi pedoman utama dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah di bidang kesehatan masyarakat.

“Dengan RAD, kita bisa memetakan wilayah prioritas berdasarkan data real. Ini pendekatan komprehensif—mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan di lapangan,” tegasnya.

Gamalis menambahkan bahwa pendekatan ini bersifat berkelanjutan, menyasar populasi rentan mulai dari remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil hingga balita, untuk memastikan intervensi berjalan sejak sebelum kehamilan hingga masa pertumbuhan awal anak.

Anggaran Rp178 Miliar Disiapkan untuk Penurunan Stunting

Sebagai bentuk keseriusan, Pemkab Berau telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp178 miliar untuk mendukung seluruh program penurunan stunting. Dana ini tersebar lintas sektor dan diarahkan pada delapan aksi konvergensi yang menjadi kerangka nasional percepatan penurunan stunting.

“Kita harus fokus pada pembinaan sistem manajemen, validasi data, pelatihan kader, hingga evaluasi tahunan berbasis kinerja,” kata Gamalis.

Ia juga mendorong penguatan struktur TPPS hingga ke tingkat kelurahan dan kampung, agar implementasi program benar-benar menyentuh masyarakat paling bawah.

Menyiapkan Generasi Unggul Berau 2030

RAD Stunting Berau tidak hanya menjadi dokumen perencanaan, tetapi juga instrumen pembangunan sumber daya manusia yang sehat, produktif, dan unggul. Dengan intervensi yang lebih tepat sasaran, Pemkab Berau berharap penurunan angka stunting bisa berjalan konsisten dan mencapai target nasional.

“Jika semua pihak menjalankan perannya dengan baik, bukan hanya 14 persen yang bisa kita capai, tetapi kita juga menciptakan pondasi kuat bagi generasi masa depan Berau,” tutup Gamalis.

Pos terkait