Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah mempersiapkan atlet-atlet kurash terbaiknya untuk berlaga di ajang 2nd KUSEA Championship 2025, kejuaraan kurash tingkat Asia Tenggara yang akan digelar di Senggigi, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 28 Agustus hingga 2 September 2025 mendatang.
Ajang bergengsi tersebut akan mempertandingkan dua kategori sekaligus, yakni indoor competition dan beach kurash, dengan venue utama berada di area pantai Hotel Permata Senggigi. Negara-negara peserta yang diprediksi turut ambil bagian antara lain Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, Filipina, dan Vietnam.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menyampaikan rasa syukur atas capaian luar biasa Kaltim sebagai juara umum kedua pada Kejurnas Kurash yang baru saja digelar. Menurutnya, momentum ini akan menjadi bekal kuat dalam menghadapi persaingan di level internasional.
“Alhamdulillah kurash Kaltim berhasil meraih juara umum di ajang Kejurnas kali ini,” ungkap Rasman.
“Dengan adanya kejuaraan ini, kita berharap agar atlet-atlet yang sudah meraih juara di Kejurnas bisa dipersiapkan untuk mewakili Indonesia seperti kata Pak Ketum. Ini kesempatan emas untuk menguji hasil pembinaan dan menambah jam terbang internasional,” tambahnya.
Dispora Kaltim menegaskan akan memberikan dukungan menyeluruh dalam proses pembinaan, tidak hanya dari aspek teknis, tetapi juga mental dan fisik yang disesuaikan dengan standar kompetisi Asia Tenggara. Para atlet peraih medali di Kejurnas akan diprioritaskan dalam proses seleksi dan pemusatan latihan.
“Kami minta pengurus dan pelatih benar-benar selektif dalam mempersiapkan atlet terbaik,” tegas Rasman.
Sementara itu, Ketua Pengprov Federasi Kurash Indonesia (Ferkushi) Kaltim, Sapto Setyo Pramono, juga menyambut antusias agenda ini. Ia menilai keikutsertaan atlet Kaltim di ajang internasional sebagai indikator penting efektivitas program pembinaan.
“Ini momentum penting untuk mengukur kualitas pembinaan yang telah dilakukan di tingkat daerah. Target kami bukan hanya ikut, tapi bisa bicara banyak dan bersaing dengan negara-negara lain,” jelas Sapto.
Sapto menambahkan, keberhasilan di tingkat Asia Tenggara harus dimulai dengan perencanaan matang, mulai dari proses rekrutmen, pelatihan, hingga pemusatan latihan yang tepat sasaran.
“Kami ingin Kaltim tak hanya kuat di tingkat nasional, tapi juga mampu membawa nama baik Indonesia,” pungkasnya.