Samarinda – Dalam rangka menyambut kepercayaan besar sebagai tuan rumah Tafisa Asian Games 2026, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur terus melakukan berbagai persiapan. Salah satu fokus utama saat ini adalah menyiapkan sumber daya manusia, khususnya juri-juri daerah untuk cabang olahraga panahan tradisional.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Dispora Kaltim bersama Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia menggelar pelatihan wasit dan juri pada 20–21 Mei 2025 di Balikpapan.
AA Bagus Saputra Sugiarta, Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, menyampaikan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 24 peserta yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di Kaltim.
“Kegiatan ini kita laksanakan untuk menyiapkan juri-juri daerah agar siap saat panahan tradisional dipertandingkan di Tafisa Asian Games nanti,” ungkapnya Kamis (22/5/2025).
Pelatihan ini bukan sekadar pembinaan rutin, melainkan langkah strategis untuk memastikan kesiapan SDM lokal tampil di ajang olahraga rekreasi tingkat Asia. Mengingat, Panahan tradisional adalah salah satu Inorga (Induk Organisasi Olahraga) yang akan tampil di Tafisa.
“Kaltim sebagai tuan rumah harus siap dari segala sisi, termasuk kualitas wasit dan jurinya,” jelasnya.
Bagus juga menambahkan bahwa olahraga panahan tradisional telah berkembang pesat di Kaltim. Komunitasnya telah tersebar hampir di seluruh kabupaten dan kota, menandakan animo dan fondasi yang kuat di tingkat daerah.
“Artinya, tinggal kita tingkatkan kualitasnya. Pelatihan seperti ini jadi penting agar kompetisi berjalan profesional dan adil,” tegasnya.
Tafisa Asian Games merupakan ajang olahraga rekreasi dan tradisional tingkat Asia yang akan menampilkan berbagai cabang olahraga khas dari negara peserta. Dispora Kaltim berharap pelatihan seperti ini bisa diperluas ke cabang lainnya, demi kesiapan total sebagai tuan rumah.
AA Bagus Saputra Sugiarta, Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, di kegiata pelatihan juri pada 20–21 Mei 2025 yang digelar Dispora Kaltim dengan Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia di Balikpapan.
