JAKARTA – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 menjadi tonggak sejarah baru dalam demokrasi Indonesia. Pada Rabu (27/11), sebanyak 203,6 juta warga di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota menggunakan hak pilih mereka untuk menentukan pemimpin daerah selama lima tahun ke depan.
Sebanyak 1.553 pasangan calon berkompetisi dalam kontestasi yang diwarnai dinamika politik, termasuk fenomena koalisi gemuk yang menyebabkan 37 daerah hanya memiliki satu pasangan calon. Selain itu, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menurunkan ambang batas partai politik dalam mengusung calon kepala daerah turut mengubah peta politik secara signifikan.
Presiden Prabowo Subianto menjadi salah satu tokoh nasional yang turut memberikan hak pilihnya. Bertempat di TPS 008, Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Presiden mencoblos pada pagi hari sebelum berbicara kepada awak media tentang pentingnya menjaga semangat demokrasi.
Prabowo menegaskan bahwa pemilihan ini merupakan momen penting bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang terbaik. “Terserah rakyat, milih [calon] yang baik,” ujar Presiden Prabowo.
Meski demikian, dirinya menyoroti bahwa setiap kontestasi politik selalu menghadirkan pemenang dan pihak yang kalah. “Yang menang, [harus] jadi pemimpin untuk semua. Pemimpin yang menang harus bekerja untuk rakyat,” katanya.
Di tengah kritik soal dugaan ketidaknetralan dirinya sebagai Presiden, Prabowo memastikan bahwa proses politik ini berjalan dengan baik, mencerminkan kematangan demokrasi masyarakat Indonesia. “Pasti ada yang baik dan kurang, itu yang kita perbaiki,” tutupnya.
Pilkada 2024, dengan segala tantangan dan dinamika, diharapkan menjadi ajang penguatan demokrasi yang terus berkembang di Indonesia. (*)