Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur terus berinovasi dalam memperkuat sistem pembinaan pemuda di wilayahnya. Salah satu terobosan yang kini berjalan adalah aplikasi SEPAKAT, singkatan dari Sistem Pendataan Kepemudaan Kalimantan Timur, yang dirancang untuk memantau perkembangan kegiatan kepemudaan secara daring dan real time.
Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi, mengatakan bahwa aplikasi ini telah menjadi instrumen penting dalam menghimpun seluruh aktivitas kepemudaan di 10 kabupaten dan kota se-Kaltim.
“Dengan SEPAKAT, semua data kepemudaan bisa diakses kapan saja. Ini sangat memudahkan kami dalam memantau perkembangan dan melakukan evaluasi tanpa harus repot mencari berkas fisik,” tutur Rusmulyadi.
Selama tahun 2024, sistem SEPAKAT mencatat sebanyak 56 kegiatan pelatihan telah diselenggarakan dengan total peserta mencapai 7.960 orang. Kota Samarinda tercatat sebagai wilayah dengan jumlah peserta terbanyak, yakni 2.040 orang, disusul oleh Kutai Kartanegara dan Balikpapan.
Tak hanya menyimpan data pelatihan, aplikasi ini juga menyajikan informasi tentang jumlah organisasi kepemudaan yang terdaftar dan jumlah anggota yang aktif mengikuti program.
“Melalui sistem ini, kami ingin memastikan seluruh pemuda Kaltim terdata dengan baik dan dapat berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan. Organisasi pemuda juga bisa langsung mendaftar melalui aplikasi agar terintegrasi dengan program resmi pemerintah,” jelas Rusmulyadi.
SEPAKAT juga dirancang agar dapat terintegrasi dengan program unggulan lain, seperti PKPMD (Pelatihan Kepemimpinan Pemuda Daerah). Kolaborasi ini diharapkan mampu mempercepat proses regenerasi dan pembinaan calon pemimpin muda di Kaltim.
“SEPAKAT dan PKPMD menjadi landasan penting dalam menyiapkan calon pemimpin masa depan di daerah. Kami ingin potensi anak muda tidak hanya terpantau, tetapi juga diberdayakan secara maksimal,” pungkasnya.
Dengan terus dikembangkan dan disosialisasikan, aplikasi SEPAKAT diharapkan menjadi model pendataan pemuda yang adaptif dan inspiratif bagi provinsi lain di Indonesia.