Kejurprov Gulat Kaltim 2025 Resmi Dibuka, 155 Pegulat Ikuti Ajang Pembinaan Atlet Daerah

Captions : Kejurprov Gulat Kaltim 2025 resmi digelar, mempertemukan sebanyak 155 pegulat dari berbagai kabupaten dan kota se-Kaltim.

Samarinda – Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Gulat Kalimantan Timur (Kaltim) 2025 resmi digelar, mempertemukan sebanyak 155 pegulat dari berbagai kabupaten dan kota se-Kaltim. Ajang ini mempertandingkan berbagai kategori usia dan kelas, sebagai bagian dari upaya sistematis dalam pembinaan atlet daerah.

Kejuaraan yang berlangsung di Samarinda ini mendapat perhatian serius dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim. Dalam sambutannya, perwakilan Dispora menegaskan pentingnya Kejurprov sebagai tahapan penting dalam pembinaan atlet sejak usia dini.

“Kejuaraan seperti ini adalah bagian dari tahapan pembinaan. Kita dorong terus agar cabang olahraga gulat mendapat perhatian serius di kabupaten/kota. Ini bukti bahwa gulat adalah salah satu cabang unggulan Kaltim,” ujarnya.

Untuk memperkuat sistem pembinaan, Pemerintah Provinsi Kaltim juga berencana memperluas peran lembaga seperti Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) dan Pusat Pendidikan dan Latihan Daerah (PPLD). Fasilitas ini akan difokuskan untuk mengasah kemampuan atlet muda, terutama pada kelompok usia dini hingga 17 tahun.

Dari total 155 atlet yang ikut serta, seluruhnya akan bersaing dalam berbagai kelas pertandingan di kategori putra dan putri. Persaingan ketat diprediksi terjadi, mengingat masing-masing daerah mengirimkan atlet terbaik mereka.

Pihak penyelenggara menyampaikan optimisme tinggi terhadap kualitas atlet yang tampil. Kejurprov ini diharapkan menjadi awal dari proses regenerasi atlet gulat Kaltim yang akan mampu bersaing di ajang nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON), bahkan ke tingkat internasional.

“Saya cukup optimistis bahwa Kaltim akan terus melahirkan atlet berprestasi di ajang multi-event seperti PON hingga event internasional,” tambahnya.

Kejurprov Gulat 2025 ini tak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sarana evaluasi pembinaan yang dilakukan di daerah. Diharapkan, dari sini akan muncul bibit-bibit unggul yang siap dibina lebih lanjut menuju prestasi yang lebih tinggi.

 

Pos terkait