Samarinda – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kalimantan Timur (Kaltim), Agus Hari Kesuma (AHK), mengungkapkan bahwa efisiensi anggaran yang menjadi amanat dari pemerintah pusat ke daerah telah mulai diterapkan di lingkup Dispora Kaltim. Menurutnya, efisiensi tersebut dilakukan dengan selektif dan tidak serta merta memangkas seluruh kegiatan.
“Kalau efisiensi anggaran itu perintah dan amanat dari pusat ke daerah. Kita ini eksklusif, tahu mana yang prioritas, yang menyentuh langsung kepada pembangunan masyarakat. Jadi, untuk kepentingan kita, sementara ditanggalkan dulu. Misalnya perjalanan dinas atau kegiatan-kegiatan yang tidak efektif,” ujarnya saat ditemui di Samarinda, Jumat (23/5/2025).
Saat ditanya soal dampak efisiensi anggaran terhadap pelaksanaan kejuaraan cabang olahraga (cabor), AHK menegaskan bahwa hal tersebut tidak terlalu terdampak. Kejuaraan di tingkat provinsi tetap berjalan karena peserta berasal dari kabupaten/kota.
“Kalau kejuaraan itu sebenarnya untuk efisiensi ini tidak tersentuh langsung. Kalau kita melaksanakan kegiatan provinsi, orang (kabupaten/kota) mengirim aja. Nah, untuk urusan seleksi itu urusan kabupaten/kota. Tidak terlalu berat,” jelasnya.
Terkait program Duta Olahraga, Agus karibnya memastikan bahwa kegiatan tersebut tetap berjalan seperti biasa karena merupakan program pusat yang bersifat mandatori dan dilaksanakan secara berjenjang.
Sementara itu, untuk olahraga tradisional, kegiatan tetap ada, namun tak semua difasilitasi pemerintah. Khusus untuk event yang bersifat individu atau tidak membawa nama daerah, pembiayaan dilakukan secara mandiri.
“Olahraga tradisional itu jarang di prestasi. Biasanya pribadi. Kalau event-event yang sifatnya single dan tidak membawa nama daerah, sementara ini diurus pribadi masing-masing. Tidak ada bantuan kalau itu,” pungkasnya.